Photobucket

Owner BOS

Owner BOS

Seandainya Aku Boleh Terbang..

Rabu, 19 September 2012


Salah satu dahan pohon yg rindang,terdapat sbuah sarang dmana hidup sepasang burung bersama seekor anak mereka yg baru menetas bberapa hari lalu,sang ayah dan ibu burung itu nampak berbahagia skali dgn khadiran si burung kecil..setiap pagi,sang ayah pergi mencari cacing utk makanan si burung kecil,setiap hari, sang ibu menemani si burung kecil d sarang,menghang
atkan tubuhnya dan melindunginya dari dingin desir angin yg kencang..
si burung kecil bgitu merasa nyaman dlm dakapan ibunya,jika perut terasa lapar,ia cuma mencicit saja,segalanya akan dperoleh dgn mudah..

hari bganti hari,tak terasa si burung kecil pun mulai bertambah usianya,bulu2 d tubuhnya mulai tumbuh dan si burung kecil sudah punya sepasang sayap comel,lalu.sang ayah berkata kpdnya... "nak,kini sudah saatnya engkau belajar terbang,mengepakkan sayap yg telah tuhan berikan kepadamu..ayah dan ibu akan mengajarimu terbang".

tetapi si burung kecil nampak ketakutan,ia merasa belum mampu utk terbang dgn sayapnya sendiri.beberapa pertanyaan berkecamuk dlm fikirannya,bagaiman nanti kalau sepasang sayapku ternyata tak mampu dikepakkan?aku takut jatuh.bagaimana nanti kalau aku lapar?aku harus mencari makanan kemana?bagaimana?

si burung kecil pun berkata pada ayah ibunya,"ayah,ibu...aku ingin tetap tinggal d dlm sarang saja,aku tak mahu terbang sndiri,aku takut..."lalu sang ayah mendakap tubuh si burung kecil dgn penuh kasih syg,seraya berkata,"nak,hilangkan semua kebimbangan dan ketakutan yg menghantui benakmu itu,engkau mempunyai sayap utk terbang kemanapun engkau ingin pergi,lihatlah dunia di luar sana anakku,engkau akan bertemu burung2 lain,engkau akan beroleh bnyk pengalaman hidup yg akan memperkaya dirimu,jgn pernah engkau risaukan tentang makanan,kerana Tuhan telah menyediakan semuanya d alam sana,asalkan engkau mahu berusaha menjemputnya.."

si burung kecil mendengarkan nasihat ayahnya dgn sungguh2,ia termenung seketika,kemudian dgn semangat ia berkata,"baiklah ayah,aku akan belajar terbang sekarang,aku tidak akan takut."

lalu si burung kecil mulai mencuba mengepakkan sayapnya perlahan..kemudian semakin cepat..dan seterusnya..."aku boleh terbang!"teriak si burung kecil gembira.sang ayah dan ibu tersenyum bahagia menyaksikan usaha anaknya..

kini,si burung kecil itu sudah menjadi seekor burung besar yg gagah.ia sudah mampu mencari banyak makanan sendiri,ia sudah melalui bnyk perjalanan hidup yg menjadikannya mandiri sperti sekarang,bahkan ia sudah menemukan seekor burung betina cantik menjadi pasangannya,si burung itu menguman,"semua ini tidak akan aku dapatkan seandainya aku tak mahu belajar terbang.."

dahulu,kita adalah burung2 kecil itu,yg sangat bergantung pada ayah dan ibu kita,namun,mari lihatlah diri kita d cermin saat ini,kita bkn lagi anak kecil yg masih harus selalu d suapi oleh ayah dan ibu sperti dulu,kita bukan lagi anak kecil yg harus berdiam diri enak menanti 'subsidi"rutin setiap bulan masuk ke tabung kita daripada ayah dan ibu..

cubalah perhatikan sekali lagi susuk d cermin d hadapan kita itu,maha besar Tuhan,ternyata kita sudah dewasa,tak terasa usia sudah melewati angka 20an,tapi mengapa diri ini tak ibah sperti si burung kecil tadi,yg masih ingin terus berdiam d sarang,kerana tak mahu susah memikirkan harus mencari makanan.

sejenak kita layangkan ingatan kita pada Rasulullah saw yg sudah mandiri sejak Baginda kecil,malu sekali rasanya diri ini,malu kepada kedua orang tua,terlebih lagi malu kepada-Mu Ya Rabb..

apakah kita tak melihat kedua orang tua kita yg sudah mulai lanjut usia,lihatlah kedutan yg mulai menghiasi wajah mereka,lihatlah tenaga mereka sudah tak sekuat dulu lagi,lalu,apakah begini bakti kita terhadap mereka?kita masih tergamak membiarkan mereka membanting tulang utk membiayai kuliah dan keperluan kita sehari -hari.sudah saatnya kita menunjukkan bahwa kita sudah mampu mandiri sperti si burung kecil tadi..
mari kepakkan 'sayap' kita sekarang juga,jgn takut dgn kencangmya angin d luar sana,jgn takut dgn ganasnya kehidupan d sana,kerana itu akan membawa kita pada sebuah kedewasaan diri akan hakikat hidup sesungguhnya...

Andai Bumi Ini Bisa Bicara


Burung pergi meninggalkan sangkarnya mencari makan, ulat mengeliatkan badannya di tanah menyusuri lubang-lubang untuk menemukan makanan, hewan-hewan memamah biak menelusuri padang rumput untuk mencari rumput, hewan-hewan karnivora berkeliaran di padang savana untuk memburu mangsannya. Semua peristiwa di atas merupakan fitrah yang Allah berikan kepada setiap makhluk hidup yang diciptakannya. Sudah sunnatullah mereka akan mempertahankan hidupnya dengan mencari makan. Demi eksistensinya di dunia mereka akan berlomba-lomba mencari kehidupannya.

Dalam ilmu ekologi ada yang namanya keseimbangan ekosistem. Dimana di dalam dunia ini telah tercipta hubungan timbal balik antar makhluk hidup. Makhluk hidup satu dengan yang lainnya saling memberikan manfaat. Aliran kehidupan ini akan membentuk suatu rangkaian jaring-jaring makanan, ketika satu rantainya terputus maka akan terjadi ketidakseimbangan yang akan menghancurkan suatu ekosistem sedikit demi sedikit. Itulah kehidupan yang telah Allah ciptakan agar setiap makhluk hidup dapat menjalaninya dengan insting yang telah Allah berikan.

Di masa sekarang ketidakseimbangan ekosistem ini mulai terasa, dan semakin memburuk dari tahun ke tahun. Di suatu hutan mulai terlihat makhluk hidup yang tidak memiliki tempat tinggal. Orang utan komunitasnya mulai tersingkir dikarenakan pohon -pohon besar tempat ia berlindung dan bersemayam dihancurkan oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab oleh manusia. Cacing tanah pun mulai tersingkir dari habitatnya, dikarenakan tanah-tanah yang menjadi sumber kehidupannya di hancurkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sehingga semakin banyak tanah yang tidak subur dikarenakan hilangnya komunitas cacing tanah.

Semua yang sudah ditetapkan dan ditentukan oleh sang Illahi sesungguhnya sesuatu yang menakjubkan. Tak ada sistem yang sangat menakjubkan dalam kehidupan ini setelah terciptanya dunia ini dan keseimbangan di dalamnya. Dunia ini terbentuk dan diciptakan untuk makhluk hidup karena cinta-Nya Sang Illahi. Cintanya Ia kepada manusia pertama yang diturunkan ke bumi agar manusia dapat merasakan bagaimana hidup selain di surga. Allah mengujinya dengan menurunkannya ke bumi bersama pasangannya. dan Allah pun menyediakan semua fasilitas yang ada di bumi untuk menunjang kehidupannya sampai anak cucunya. Sekarang kita anak cucu Adam Alaihi salllam ditugaskan untuk menjaga keseimbangan alam ini agar tidak hancur. Tapi amanah ini hilang begitu saja dari diri manusia dikarenakan keserakahan mereka terhadap dunia ini.

Bumi tempat manusia berpijak pasti akan mengeluh dan merasakan kesakitan yang sangat jika ia bisa berbicara. Kenapa tidak? karena Bumi sekarang sudah hancur, berantakan dan kesimbangan alam pun mulai tergeser menjadi kesemrawutan. Kalaulah bukan karena Cinta Sang Illahi maka bumi ini dengan mudah akan dihancurkan dan diciptakan bumi-bumi yang lain. Tapi karena Allah hendak menguji manusia dengan kehidupan ini maka Allah tak membinasakan bumi ini. Allah telah menyediakan akhirat untuk menghisab manusia dan memberikan ganjaran yang setimpal untuk manusia.

Begitulah sekelumit tentang Keajaiban Cinta Sang Illahi dari bumi tercinta ini..........